Playlist

Sunday, 25 January 2015

MUSE, Bukan Musik Biasa

Malem-malem begini sebenernya bingung mau nentuin tema apa yg pengen dibahas. Namun semuanya berubah sejak ane memutuskan untuk nyari playlist yg bisa diputer dan enak didenger juga. Dan salah satunya adalah lagu Muse berjudul "Supremacy". Lagu ini sedikit bikin yg denger geleng-geleng kepala sih. Gimana enggak, unsur rocknya yg tegas dipaduin dengan suara melengking khas Matthew Bellamy, yg udh jadi trademark Muse dari 1999 :v Hihihi...
Sebenernya itu juga sih yg jadi alasan utama saya ngefans dengan band beranggotakan Dominic Howard di drum, Chris Wolstenholme pada bass, dan sang vokalis-gitaris Matt Bellamy itu. Ketika memasuki abad ke 21, musik rock yg populer justru adalah musik-musik tulen. Keras, keras sekalian, kalo slow ya slow sekalian. Metalan ya kayak Metallica, Avenged Sevenfold. Kalo mau cepet, rada nge-beat gitu, bisa dengerin Green Day ato Blink-182. Yg doyan slow rock yg gak keras-keras amat, bisa merapat ke Aerosmith atau Creed. Tapi Muse hadir dengan ciri khas mereka sendiri. Yg mungkin bahkan lebih menyerupai mastermind mereka, U2.

Kalo menurut wikipedia, dan sumber lainnya, Muse itu genrenya masuk British Rock. Ada yg nulis alternative, ada yg berpendapat lain pula. Tapi, fans Muse pasti setuju kalo Muse itu bukan hanya nama band, tapi juga mendefinisikan genre mereka sendiri! Believe or not, dalam banyak kesempatan, trio MCD (bukan nama resto fast food lho ya, bukan) sering banget eksperimen dengan alat-alat musik yg gak lazim. Kayak organ gereja, harmonika, bahkan tetesan air hujan.....
Aneh? Belum cukup. Coba denger aja lagu-lagunya kalo masih penasaran. Selama ini kita kenal dengan lagu-lagu yg udh ngehitz (kudu pake 'z' biar ketje) macam Starlight, Supermassive Black Hole, maupun Hysteria. Padahal sebenernya banyak lagu yg secara makna dan cara bermusiknya jauh lebih keren dari ketiga lagu hitz (pake 'z' lagi -_-) tersebut. Mungkin sebagai pengisi kebosanan akan ada tiga-empat lagu yg coba aku share...

1. New Born
Spesial buat bassist yg "mendewakan bass linenya Hysteria", can you try to cover this song? Karena dari segi kecepatan, lagu ini jauh lebih dewa. Meskipun gak sedewa Iron Maiden, hehe..

2. Showbiz
Lagu Muse yg rada jadul sih, tapi lumayan keren. Cuman di lagu ini tingkat falseto Matt mencapa puncaknya di ending lagu. Berani coba?

3. Panic Station
Ini lagu Muse yg paling funny sih, sejauh ini. Mulai dari irama nya yg nge beat, sampe video klipnya di Jepang yg weird banget. Tapi lumayan asik kalo buat joget-joget..

Mungkin cukup tiga dulu kali ya. Hehe, karena terlalu banyak lagu yang bakal dibahas kalo satu-satu. xD
Muse saat ini punya 6 album: Showbiz, Origin Of Symmetry, Absolution, Black Holes and Revelations, Resistance, dan The 2nd Law. Itu belum termasuk album live konser mereka, seperti Hulabaloo, HAARP, dan Live At Rome. Dan setiap album memiliki representasi dan arti masing-masing. Yak, dan inilah alasan utama ane jadi Muser!

Industri permusikan dunia pun sudah tahu, Muse adalah otak utama dibalik lagu-lagu bertemakan realitas, orientasi masa depan, alien, konspirasi, politik; tema-tema yg tentu gak pasaran dan gak akan dipake oleh band-band franchise alay, apalagi band-band Indonesia yg (maaf pake banget) jijaynya luar binasa. Album Origin Of Symmetry misalnya. Lagu Exo-Politics kental sekali dengan Zetas (bisa dibilang UFO) yg datang ke bumi, dan muncul pertanyaan tentang "apakah pemimpin dunia akan jujur kepada seluruh umat di dunia, atau justru menyembunyikannya". Sedangkan lagu New Born, lebih bertemakan realitas, tentang seseorang yg merasa terlahir kembali. Tema-tema ini pun semakin kencang disuarakan, lewat album "The Resistance". Dari namanya aja udah jelas, Resistance. Perlawanan. Keliatan banget dari lagu Uprising yg bertemakan perlawanan terhadap penguasa jahat, konglomerat, media massa yg kerap menyesatkan masyarakat (kalo di Indonesia identik sama tvOne). Jadi, ada kesimpulan jika Matt ini juga doyan menyuarakan perlawanan terhadap NWO (New World Order). Apa itu NWO? Silahkan cari di google, karna kepanjangan kalo dijelasin. Hahaha..

Tema anti-mainstream, bukan berarti Muse gak mencoba nggarap lagu romantis. Tengok lagu Unintended yg slownya minta ampuunn =D atau Undisclosed Desire yg lumatan nge-beat. Tapi yg paling dalem tentu aja lagu Madness, yg ada di album terbaru mereka, The 2nd Law. Jujur, terkadang sulit untuk menjelaskan apa maksud reprentasi dari lagu-lagu mereka, mengingat tema-temanya yg tak lazim, dan kecerdasan mereka dalam menggubah kata demi kata, lirik demi lirik. Aku mengatakan maknanya A, kamu pasti akan menyanggah dan menduga jika makna yg sebenarnya adalah B. Padahal, makna lagu yg sesungguhnya, ya hanya mereka yang tahu.

Dan itulah mengapa Muse cukup diperhitungkan di belantika musik rock dunia. Mereka kerap menghadirkan inovasi-inovasi berbeda. Coba cari deh Kitara di Google. Semacam bass tapi lebih mirip synthesizer gitu. Gaada senar, tapi ada touchpadnya. Yak! That's Muse! Dan silahkan buka YouTube dan cari konser live mereka. Muse langganan masuk nominasi "Best Live Act" lho, dan sering menang juga. Mulai dari banting gitar, mainin pedal gitar sambil nyanyi, bahkan muja-muja sepasang peti mati di bawah panggung! (Khusus yg terakhir, cari di Youtube "Muse - Undisclosed Desire Live At Rome)
Can you imagine that?
Mereka selalu tampil total, dan mereka juga ikut mengkampanyekan anti lypsinc lho! Jadi ada cerita live konser mereka di Italia, dan mereka diminta lypsinc, dan yg terjadi adalah mereka tetap bernyanyi biasa, namun dengan susunan yg berbeda. Chris di drum, Matt bermain bass, sedangkan sang drummer Dominic bernyanyi. Padahal semua Muser pun tahu, Dom satu-satunya personil Muse yg ga bisa nyanyi alias fals!

Oke, kembali ke inti. Ada beberapa hal utama yg udah buat aku suka Muse. Mereka konsisten, dari awal berdiri, dari nama masih Rocket Baby Dolls, sebelum ganti nama "Muse", gak pernah bongkar pasang personil. Musiknya pun gak main-main. Dan live konsernya itu lhoo..... Dan artikel ini pada akhirnya mencapai klimaksnya:

"Saya akan menjadi orang yg paling menyesal di dunia, jika saya tak sempat menyaksikan live konser mereka (Muse) seumur hidup saya. Keajaiban dunia yg spektakuler." - Brian May, personil Queen.

Cheers, dan percayalah. Butuh tenaga dan pikiran lebih untuk memahami dan memutuskan untuk menyukai Muse. Because MUSE, music for clever people :)

2 comments:

  1. Tulisan anda mewakili saya banget.. mengenal muse adalah salah satu keberuntungan, bener2 bersyukur banget telah mengenal muse, sampai2 rasanya ga butuh musik lain lagi wkwkwkwk

    ReplyDelete
  2. Sampai sekarang masih lagu2 Muse yang mendominasi playlist di pemutar musik hp saya 😆
    Dari album Showbiz sampe Simulation Theory jadi asupan sehari-hari

    ReplyDelete